Kamis, 02 Oktober 2014

Permendikbud Nomor 57 tahun 2014 tentang Kurikulum SD


Beberapa waktu lalu telah disahkan / ditetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.

Permendikbud no 57 tahun 2014 ini memuat  3 lampiran, yaitu;

*klik link untuk download secara terpisah

1. Lampiran I


2. Lampiran II


3. Lampiran 3


Download selengkapnya :





continue reading Permendikbud Nomor 57 tahun 2014 tentang Kurikulum SD

Rabu, 01 Oktober 2014

Pendidikan Kewarganegaaan: Negara

Informasi dan penjelasan mengenai Negara silahkan link berikut

*via Google Drive
Membuat Gambar ketika diklik muncul ke link url lain

Membuat Gambar ketika diklik muncul ke link url lain

*Link di atas berkaitan dengan :
A. Pengertian Negara
B. Sifat Hakekat Negara
  1. Sifat Memaksa
  2. Sifat Monopoli
  3. Sifat Mencakup Semua
C. Terjadinya Suatu Negara
  1. Terjadinya Negara secara Primer
  2. Terjadinya Negara secara Sekunder
D. Tujuan Negara
  1. Teori Tujuan Negara
  2. Tujuan Nasional Negara Indonesia
E. Fungsi Negara
  1. Melaksanakan Penertiban dan keamanan
  2. Mengusahakan Kesejahteraan dan Kemakmuran Rakyatnya
  3. Menjalankan Pertahanan
  4. Menegakkan Keadilan
F. Hukum di Indonesia
  1. Kepolisian
  2. Kehakiman
continue reading Pendidikan Kewarganegaaan: Negara

Karakteristik, Kendala, dan Landasan Pembelajaran Tematik


Karakteristik Pembelajaran Tematik

Terdapat beberapa karakteristik yang perlu dipahami dari pembelajaran tematik ini, yaitu:

  • Berpusat pada siswa (student centered). Hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Peran guru lebih banyak sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
  • Dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
  • Pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas, bahkan dalam pelaksanaan di kelas-kelas awal sekolah dasar, fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
  • Menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa dapat memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
  • Bersifat luwes (fleksibel), sebab guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
  • Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Dengan demikian, siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.

Kendala Penerapan Pembelajaran Tematik

Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar memiliki beberapa kendala dalam pelaksanaannya, di antaranya:

  • Kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan masih terpisah-pisah ke dalam mata pelajaran-mata pelajaran yang ada. Hal ini akan menyulitkan guru dalam mengembangkan program pembelajaran tematik. Di samping itu, tidak semua kompetensi dasar dapat dipadukan.
  • Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik dibutuhkan sarana dan prasarana belajar yang memadai untuk mencapai kompetensi dasar secara optimal. Jika tidak, maka proses pelaksanaan pembelajaran tematik tidak akan berjalan dengan baik, dan hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai siswa.
  • Belum semua guru sekolah dasar memahami konsep pembelajaran tematik ini secara utuh, bahkan ada kecenderungan yang menjadi kendala utama dalam pelaksanaannya yaitu sifat konservatif guru, dalam arti bahwa pada umumnya guru merasa senang dengan proses pembelajaran yang sudah biasa dilakukannya yaitu pembelajaran yang konvensional.

Landasan Pembelajaran Tematik

Setiap pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar, seorang guru harus mempertimbangkan banyak faktor. Secara filosofis, kemunculan pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat berikut: (1) progresivisme, (2) konstruktivisme, dan (3) humanisme.

  • Aliran progresivisme beranggapan bahwa proses pembelajaran pada umumnya perlu sekali ditekankan pada: (a) pembentukan kreatifitas, (b) pemberian sejumlah kegiatan, (c) suasana yang alamiah (natural), dan (d) memperhatikan pengalaman siswa. Dengan kata lain proses pembelajaran itu bersifat mekanistis (Ellis, 1993). Aliran ini juga memandang bahwa dalam proses belajar, siswa sering dihadapkan pada persoalan-persoalan yang harus mendapatkan pemecahan atau bersifat “problem solving”. Dalam memecahkan masalah tersebut, siswa perlu memilih dan menyusun ulang pengetahuan dan pengalaman belajar yang telah dimilikinya. Dalam hal demikian maka terjadi proses berpikir yang terkait dengan “metakognisi”, yaitu proses menghubungkan pengetahuan dan pengalaman belajar dengan pengetahuan lain untuk menghasilkan sesuatu (J. Marzano et al, 1992). Terdapatnya kesalahan atau kekeliruan dalam proses pemecahan masalah atau sesuatu yang dihasilkan adalah sesuatu yang wajar, karena hal itu merupakan bagian dari proses belajar.
  • Pengalaman langsung siswa (direct experiences) Aliran konstruktivismemenekankan bahwa pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia. Manusia mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya. Suatu pengetahuan dianggap benar bila pengetahuan itu dapat berguna untuk menghadapi dan memecahkan persoalan atau fenomena yang sesuai. Bagi konstruktivisme, pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada siswa, tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing siswa. Siswa harus mengkonstruksi pengetahuan sendiri. Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu proses yang berkembang terus menerus.
  • Aliran humanisme melihat siswa dari segi: (a) keunikan/kekhasannya, (b) potensinya, dan (c) motivasi yang dimilikinya. Siswa selain memiliki kesamaan juga memiliki kekhasan. Implikasi dari hal tersebut dalam kegiatan pembelajaran yaitu: (a) layanan pembelajaran selain bersifat klasikal, juga bersifat individual, (b) pengakuan adanya siswa yang lambat (slow learner) dan siswa yang cepat, (c) penyikapan yang unik terhadap siswa baik yang menyangkut faktor personal/individual maupun yang menyangkut faktor lingkungan sosial/kemasyarakatan.
continue reading Karakteristik, Kendala, dan Landasan Pembelajaran Tematik

Pasang Search Engine di Blog

Ikuti langkah-langkah berikut:
  1. Masuk ke akun blogger
  2. Pilih "Tata Letak"
  3. "Tambahkan Gadget"
  4. Pilih " HTML/Java Script"
  5. Pastekan Kode di bawah berikut 
Search Engine v.1:



Search Engine v.2:


    
continue reading Pasang Search Engine di Blog

Senin, 29 September 2014

Mengenal Sensor pada Smartphone

Proximity Sensor

Proxymity sensor adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu objek tanpa kontak fisik. Kegunaan sensor ini salah satunya adalah mematikan layar anda ketika menerima atau melakukan panggilan.

Accelerometer

Accelerometer adalah sebuah tranduser yang berfungsi untuk mengukur percepatan, mendeteksi dan mengukur getaran, ataupun untuk mengukur percepatan akibat gravitasi bumi. Sensor ini mendeteksi keadaan device kita apakah dalam keadaan portrait atau landscape. Biasanya sensor ini dapat kita rasakan ketika bermain Race Game. Kita hanya perlu memiringkan ke kiri atau ke kanan untuk mengendalikan mobil.

Compass

Sesuai dengan namanya, compas digunakan untuk mengetahui arah.

Hall Sensor

Sensor ini akan mendeteksi pemakaian flip cover agar tampilan smartphone berubah otomatis saat tertutup flip cover

Magnetic field sensor

Sensor magnet untuk mendeteksi medan magnet di sekitar Smartphone, biasanya dipakai untuk aplikasi digital compass.

Fingerprint sensor

Sensor ini membaca sidik jari anda dan membuat perangkat smartphone anda tidak bisa diakses setiap orang.

Light Sensor

Sensor ini akan mendeteksi intensitas cahaya disekitar smartphone. Contoh kegunaannya layar akan lebih terang atau lebih gelap dengan sendirinya.

Humidity Sensor

Sensor humidity adalah sensor yang berguna untuk mengukur ambient relatif kelembaban dalam persen (%).
continue reading Mengenal Sensor pada Smartphone

Corel Painter X3

What's New:

Brush Search engine

Find and select the perfect brush quickly and easily. Just type the name or properties of any brush and Painter will find it for you. The visual preview lets you ensure each brush is exactly what you're looking for. 

Stroke preview

See exactly what each brush stroke will look like on your canvas. Preview brush parameters such as Mixing, Erasing, Blending and Jitter. The preview adjusts in real-time as you experiment with brushes and paper textures. No more test canvases required!

Advanced Brush Controls

Edit and optimize brushes with a few simple clicks. The new brush optimizer highlights the primary parameters of each brush. Plus, make more advanced edits and preview changes on the fly. Learning and working with brushes has never been easier.

Jitter brushes

Use pre-built Jitter brushes to simulate those random elements and "happy accidents" that can occur when using real world media. For added effect, customize the pre-built Jitter brushes further to create more organic, natural-looking art.

Jitter expression

Add Jitter to all your Painter brushes and adjust for brush expressions such as Opacity, Grain, Size, Angle and more! It's the perfect way to add a unique element of randomness to your art.

Perspective Guides

Accurately draw in a one-, two- or three-point perspective. Simply select your vanishing points and set your lines—your brush strokes will automatically snap to the grid. You can also save presets, change line colors and add additional guidelines.

Reference image

Find new inspiration by working with reference images directly within the Painter interface. Just drop your reference image anywhere onscreen without disrupting your workflow, plus instantly sample reference colors. It's the perfect way to stay inspired and creative!

System Requirement :

• Windows 8 (64-bit) or Windows 7 (32-bit and 64-bit) (with latest Service Pack)
• Intel Pentium 4, AMD Athlon 64 or AMD Opteron
• 2 GB RAM
• 450 MB hard disk space for application files*
• Mouse or tablet
• 1280 x 800 screen resolution
• DVD drive
• Microsoft Internet Explorer 8 or higher
* Additional space may be required for Microsoft .NET Framework 4.5


Download 
64bit
continue reading Corel Painter X3

Meningkatkan Gizi Makanan Sehat


Bahan makanan yang sehat tentu saja mengandung nutrisi yang baik bagi tubuh. Tetapi, banyak cara kreatif untuk meningkatkan nilai gizinya. 

  • Makan kulit kiwi
Ya, kulit kiwi sebenarnya bisa dimakan. Nutrisi yang dikandung kulit halus tersebut juga lebih banyak. Menurut yang sudah mencoba, rasa kulit itu tidak seaneh yang dibayangkan. Ketika Anda mengupas kiwi, Anda akan kehilangan 14 persen vitamin, mineral, dan nutrisi lainnya dalam buah tersebut. Kulit kiwi bahkan kaya akan serat. Cuci bersih kiwi kemudian potong seperti Anda makan apel, yakni dengan kulitnya.

  • Menjemur jamur
Sama seperti kulit kita, jamur dapat memproduksi vitamin D dari cahaya matahari. Jadi, ada baiknya untuk menjemur terlebih dahulu jamur yang akan dikonsumsi. 
Tidak perlu berlama-lama, menurut penelitian lima menit penjemuran sudah meningkatkan jumlah vitamin D pada jamur secara signifikan. Sebuah studi menemukan bahwa jamur kancing putih yang sudah dipanen dan dijemur selama lima menit akan mengandung 869 persen kadar vitamin D harian!

  • Cek kematangan pir
Banyak orang memeriksa tingkat kematangan buah pir dengan agak menekan bagian bawahnya. Padahal, proses pematangan buah pir adalah dari dalam ke luar, sehingga tubuh buah yang lembut bisa jadi pirnya sudah terlalu matang. 

Sebaliknya, periksalah kematangan pir di bagian pangkal atau sekitar batang. Bila sudah agak lembut, berarti pir itu sudah matang. Menurut penelitian, pir matang mengandung lebih banyak antoksidan non-fluorescent chlorophyll catabolites (NCC).

  • Minum teh hijau dengan lemon
Teh hijau yang dicampur dengan beberapa tetes lemon akan memberikan antioksidan lebih banyak. Menurut riset yang dimuat di Molecular Nutrition & Food Research, lemon yang dicampur teh hijau akan meningkatkan kemampuan penyerapan antioksidan

  • Mendinginkan kacang kenari
Kenari adalah satu-satunya kacang yang mengandung omega-3 asam alpha-linolenik (ALA) dalam jumlah tinggi. Kacang kenari yang dibiarkan dalam suhu hangat akan membuat kualitas minyaknya menurun, menyebabkan berkurangnya manfaat kesehatan dan rasa kenari tersebut. Menyimpan kenari dalam kulkas bisa memperlambat perubahan minyak tersebut dan menjaga rasanya tetap segar dan enak.

Sumber:  www.huffingtonpost.com
continue reading Meningkatkan Gizi Makanan Sehat

Minggu, 28 September 2014

Hilangkan Widget Atribusi di Blog



Hai sobat blogger hari ini saya akan menulis di sini bagaimana untuk menghapus teks atribusi di blogspot. Atribusi gadget adalah gadget yang hadir di footer blog dan mengatakan "Didukung oleh Blogger". Saat sobat mengatur gadget ini anda tidak akan melihat setelan "hapus". Sebagian besar blogger tentu tidak menyukainya dan ingin menghapus gadget tersebut . 

Nah, bagi kalian yang ingin menghapus gadget tersebut, silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini:

Pertama, Pergi ke Dasbor > Template > Edit HTML.

Cari kode ini  dengan CTRL+F (Find)                                                                                            

<b:widget id='Attribution1' locked='true' title='' type='Attribution'>

Ganti 'true' jadi 'false'      
     
<b:widget id='Attribution1' locked=false' title='' type='Attribution'>

Selanjutnya, sobat tinggal pilih "Simpan Template"



continue reading Hilangkan Widget Atribusi di Blog

Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa


Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern).

Faktor Internal

Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri. Anak didik selain sebagai obyek, juga merupakan sebagai subyek dalam proses pendidikan Oleh karena itu rendahnya prestasi belajar yang dicapai dapat pula disebabkan oleh faktor anak tersebut, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu kecerdasan / intelegensi, bakat, minat dan motivasi.

Kecerdasan merupakan “salah satu aspek yang penting, dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal maka secara potensi ia dapat mencapai prestasi yang tinggi.” Jadi, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa yang rendah bisa saja disebabkan oleh tingkat inteligensi siswa yang rendah pula.

Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (1986:28) bahwa “bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan-kesanggupan tertentu”. Dalam hal ini, siswa yang memiliki prestasi rendah bisa disebabkan karena siswa tersebut belum mampu menemukan bakat yang ia miliki.

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Menurut Winkel (1996:24) minat adalah “kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.” Seorang siswa yang memiliki minat belajar yang kurang, otomatis dalam meraih prestasi belajarnya pun juga rendah. 

Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar seorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar. Namun, jika anak didik tersebut memiliki motivasi yang rendah, maka prestasi belajarnya pun rendah pula.

Faktor Eksternal

Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan sebagainya. 

Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. 
Adanya rasa nyaman dalam keluarga sangat penting dalam Keberhasilan seseorang dalam belajar. Bilamana seorang anak berada di lingkungan keluarga yang orang tuanya kurang perhatian dan kasih sayang, menyebabkan anak tersebut merasa tidak aman dan nyaman, sehingga akan menyebabkan menurunnya tingkat prestasi di sekolah. Beberapa hal yang bisa mempengaruhi prestasi anak yaitu cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. 

Faktor dari lingkungan sekolah yaitu metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. Salah satu yang bisa menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa adalah hubungan antara guru dan siswa kurang baik.

Faktor masyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. Siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah, kebanyakan adalah siswa yang bergaul dengan kumpulan anak-anak nakal yang berkeliaran tiada menentu, sehingga menyebabkan siswa tersebut terpengaruh dengan perilaku lingkungannya.
continue reading Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa